Indonesian Version
Siang itu
matahari bersinar dengan teriknya, tampak seekor Tikus kelaparan sedang beteduh
di bawah pohon yang rindang. Kemudian datanglah seekor Kucing menghampiri
dirinya, “Hai Tikus, sedang apa kau disitu, tampaknya kau kelelahan ya?”. “Oh,
ternyata kamu cing, Iya nih dari pagi saya mencari makanan tapi belum
mendapatkannya, sudah capek perutku juga lapar” jawab Tikus. “Wah, kebetulan
sekali saya juga belum makan nih. Tetapi saya tahu dimana Pak Tani menaruh
makanannya lho, maukah kau mengambilnya?” ajak Kucing. “Tempatnya begitu
tinggi, tapi saya yakin dengan tubuhmu yang mungil, kamu pasti bisa
mengambilnya buat kita makan bersama” tambah si Kucing. Tikus sangat tertarik
dengan penawaran si Kucing. Merekapun akhirnya sepakat untuk membagi makanan
tersebut sama rata. Tak lama kemudian, sampailah mereka di tempat yang dimaksud
si Kucing. Tampak sekeranjang makanan tergantung di gubuk Pak Tani. Tikuspun
mulai naik, dengan susah payah akhirnya Dia berhasil menjangkau keranjang
berisi makanan tersebut. Tanpa banyak fikir, Tikus langsung melahap makanan
tersebut. Sementara Kucing yang kelaparan masih menunggu bagiannya. “Hai Tikus,
mana bagianku? Cepat kau lempar untukku!” teriak si Kucing. “Wah, kayaknya makanan
ini hanya cukup buatku saja Cing” jawab Tikus dengan entengnya. Mendengar hal
itu Kucing sangat marah. Tiba-tiba, ketika hendak menghabiskan makanan
teriaknya, “Brakk!” Tikus terpeleset dan jatuh tepat di depan si Kucing. Si
Kucing yang kesal langsung berusaha menangkap si Kucing yang serakah itu.
Merekapun berkejar-kejaran kesana kemari. Sejak saat itulah, Kucing memusuhi
Tikus karena merasa telah dibohongi.
No comments:
Post a Comment